10 Ways You Can BDSM: Sebuah Pengantar Mendalam Ke Dunia Sensasi Dan Kontroversi So It Makes A Dent In The Universe > 자유게시판

본문 바로가기

커뮤니티 Korea Sports Science Institute

10 Ways You Can BDSM: Sebuah Pengantar Mendalam Ke Dunia Sensasi Dan Kontroversi So It Makes A Dent In The Universe

페이지 정보

작성자Katlyn 작성일 24-03-21 조회수 371회

본문

BDSM: Sebuah Pengantar Mendalam ke Dunia Sensasi dan Kontroversi




BDSM, singkatan dari Bondage, Dominance/Discipline, Submission/Sadism, dan Masochism, yakni subkultur yang telah menjadi subjek polemik dan penelitian selama bertahun-tahun. Dengan akarnya yang kuno dan berkembang menjadi fenomena budaya yang kompleks, BDSM memunculkan pelbagai respon dari masyarakat awam, mulai dari penolakan total hingga pemahaman yang mendalam.


massaging-tips.jpgSejarah BDSM: Dari Kuno Hingga Modern

BDSM bukanlah fenomena baru. Praktik-praktik seperti perbudakan, hukuman jasmaniah, dan permainan kekuasaan sudah ada dalam sejarah manusia semenjak zaman kuno. Sebagai figur, dalam kebudayaan Romawi kuno, kekerabatan dominasi dan submisi acap kali kali terjadi dalam bentuk perbudakan seksual. Sedangkan beragam praktik ini mempunyai akar sejarah yang panjang, istilah BDSM sendiri baru timbul pada abad ke-20.

Pada awal abad ke-20, figur-figur seperti Marquis de Sade, seorang penulis Prancis yang familiar dengan karya-karyanya yang kontroversial, memberikan kontribusi besar terhadap pemahaman awal seputar konsep-konsep yang berhubungan dengan BDSM. Kecuali itu, di era yang sama, Sigmund Freud mempersembahkan konsep sadisme dan masokisme sebagai bagian dari teori psikoanalisisnya.

Perkembangan lebih lanjut dari subkultur ini terjadi pada tahun 1950-an dan 1960-an di Amerika Serikat, ketika kelompok sosial-kelompok sosial rahasia mulai terbentuk di sekitar praktik-praktik BDSM. Selama jangka waktu ini, para pelaku BDSM mulai merumuskan kode etik dan undang-undang-undang-undang yang mengantar praktik-praktik mereka, serta menyajikan konsep-konsep seperti \"Safe, Sane, and Consensual\" (SSC) dan \"Risk-Aware Consensual Kink\" (RACK), yang menekankan pentingnya keselamatan dan persetujuan dalam semua interaksi BDSM.

Konsep-Konsep Dasar dalam BDSM

1. Bondage: Yaitu praktik mengikat atau mengontrol gerakan seseorang mengaplikasikan tali, rantai, atau bahan lainnya. Tujuan dari bondage dapat bervariasi, mulai dari keindahan dan eksplorasi sensual hingga permainan kekuasaan.

2. Dominance and Submission (D/s): D/s melibatkan dinamika kekuasaan di antara pasangan, di mana satu pihak mengambil peran dominan (dom) sementara yang lainnya menjadi submisif (sub). Ini melibatkan hukum-undang-undang yang disepakati dan permainan kekuasaan yang konsensual.

3. Sadism and Masochism (S&M): Sadisme merupakan kepuasan seksual yang didapat dari menyakiti atau mendominasi orang lain, sementara masokisme yakni kepuasan dari menerima rasa sakit atau penderitaan. Dalam konteks BDSM, kedua konsep ini dapat dijelajahi dengan persetujuan dan batasan yang terang.

4. Consent: Persetujuan ialah pilar utama dalam praktik BDSM. Semua tindakan patut didasarkan pada kesepakatan yang terang dan diberi secara sukarela oleh seluruh pihak yang terlibat. Persetujuan ini semestinya bebas dari paksaan, tekanan, atau manipulasi.

Kontroversi dan Penafsiran Terhadap BDSM

Sedangkan praktik-praktik BDSM sudah berkembang dan diterima secara luas di antara komunitas yang terlibat, masih ada banyak kontroversi yang mengelilingi subkultur ini. Salah satu kritik utama yakni bahwa BDSM melibatkan kekerasan dan penindasan, meski penyokongnya menegaskan bahwa seluruh perbuatan dilakukan dengan persetujuan dan kesadaran penuh dari seluruh pihak yang terlibat.

Sebagian juga cemas bahwa praktik-praktik BDSM dapat memperkuat ketidaksetaraan gender dan menghasilkan kesalahpahaman perihal apa yang sebetulnya sehat dalam relasi seksual. Tapi, pendorong BDSM berargumen bahwa subkultur ini hakekatnya mendukung komunikasi yang jujur ​​dan terbuka antara pasangan, serta pemberdayaan individu untuk mengeksplorasi dan menyatakan harapan mereka dengan aman.



BDSM merupakan subkultur yang rumit, dengan akar sejarah yang panjang dan perkembangan modern yang terus berlanjut. Meskipun masih menghadapi banyak kontroversi, BDSM sudah berkembang menjadi komunitas yang terorganisir dengan baik, dengan prinsip-prinsip seperti keselamatan, kesadaran, dan persetujuan yang menjadi petunjuk utama.

Penting untuk diingat bahwa praktik-praktik BDSM semestinya selalu dilakukan dengan persetujuan bebas dan sukarela dari semua pihak yang terlibat. Dengan memahami konsep-konsep dasar dan nilai-nilai yang mendasari subkultur ini, masyarakat dapat lebih terbuka terhadap pelbagai format ekspresi seksual dan menyokong kebebasan individu untuk mengeksplorasi dan mengekspresikan diri mereka dengan aman dan sehat.

go top