8 Days To Improving The Way You BDSM: Sebuah Pengantar Mendalam Ke Dunia Sensasi Dan Kontroversi > 자유게시판

본문 바로가기

커뮤니티 Korea Sports Science Institute

8 Days To Improving The Way You BDSM: Sebuah Pengantar Mendalam Ke Dunia Sensasi Dan Kontroversi

페이지 정보

작성자Hilton Meehan 작성일 24-03-21 조회수 137회

본문

266844.jpgBDSM: Sebuah Pengantar Mendalam ke Dunia Sensasi dan Kontroversi




BDSM, singkatan dari Bondage, Dominance/Discipline, Submission/Sadism, dan Masochism, ialah subkultur yang telah menjadi subjek perdebatan dan penelitian selama bertahun-tahun. Dengan akarnya yang kuno dan berkembang menjadi fenomena tradisi yang rumit, BDSM menimbulkan bermacam-macam respon dari masyarakat umum, mulai dari penolakan total hingga pemahaman yang mendalam.


Sejarah BDSM: Dari Kuno Hingga Modern

BDSM bukanlah fenomena baru. Praktik-praktik seperti perbudakan, hukuman jasmani, dan permainan kekuasaan telah ada dalam sejarah manusia sejak zaman kuno. Sebagai teladan, dalam kebudayaan Romawi kuno, relasi dominasi dan submisi kerap kali terjadi dalam wujud perbudakan seksual. Meski beragam praktik ini memiliki akar sejarah yang panjang, istilah BDSM sendiri baru timbul pada abad ke-20.

Pada awal abad ke-20, teladan-figur seperti Marquis de Sade, seorang penulis Prancis yang familiar dengan karya-karyanya yang kontroversial, memberikan kontribusi besar kepada pemahaman permulaan tentang konsep-konsep yang berhubungan dengan BDSM. Selain itu, di era yang sama, Sigmund Freud memperkenalkan konsep sadisme dan masokisme sebagai komponen dari teori psikoanalisisnya.

Perkembangan lebih lanjut dari subkultur ini terjadi pada tahun 1950-an dan 1960-an di Amerika Serikat, ketika komunitas-kelompok sosial rahasia mulai terwujud di sekitar praktik-praktik BDSM. Selama jangka waktu ini, para pelaku BDSM mulai merumuskan kode etik dan peraturan-peraturan yang menemani praktik-praktik mereka, serta memberi tahu konsep-konsep seperti \"Safe, Sane, and Consensual\" (SSC) dan \"Risk-Aware Consensual Kink\" (RACK), yang menekankan pentingnya keselamatan dan persetujuan dalam semua interaksi BDSM.

Konsep-Konsep Dasar dalam BDSM

1. Bondage: Adalah praktik mengikat atau membatasi gerakan seseorang menerapkan tali, rantai, atau bahan lainnya. Tujuan dari bondage bisa bervariasi, mulai dari keindahan dan eksplorasi sensual hingga permainan kekuasaan.

2. Dominance and Submission (D/s): D/s melibatkan dinamika kekuasaan di antara pasangan, di mana satu pihak mengambil peran dominan (dom) sementara yang lainnya menjadi submisif (sub). Ini melibatkan hukum-aturan yang disepakati dan permainan kekuasaan yang konsensual.

3. Sadism and Masochism (S&M): Sadisme yaitu kepuasan seksual yang didapatkan dari menyakiti atau mendominasi orang lain, sementara masokisme merupakan kepuasan dari mendapatkan rasa sakit atau penderitaan. Dalam konteks BDSM, kedua konsep ini bisa dijelajahi dengan persetujuan dan batasan yang jelas.

4. Consent: Persetujuan adalah pilar utama dalam praktik BDSM. Seluruh perbuatan mesti didasarkan pada kesepakatan yang jelas dan dikasih secara sukarela oleh seluruh pihak yang terlibat. Persetujuan ini harus bebas dari paksaan, tekanan, atau manipulasi.

Kontroversi dan Penafsiran Kepada BDSM

Sedangkan praktik-praktik BDSM sudah berkembang dan diterima secara luas di antara kelompok sosial yang terlibat, masih ada banyak kontroversi yang mengitari subkultur ini. Salah satu kritik utama yaitu bahwa BDSM melibatkan kekerasan dan penindasan, walaupun pendukungnya menegaskan bahwa semua tindakan dilakukan dengan persetujuan dan kesadaran penuh dari seluruh pihak yang terlibat.

Sebagian juga cemas bahwa praktik-praktik BDSM bisa memperkuat ketidaksetaraan gender dan menghasilkan kesalahpahaman perihal apa yang hakekatnya sehat dalam hubungan seksual. Melainkan, penunjang BDSM berargumen bahwa subkultur ini sebenarnya menyokong komunikasi yang jujur ​​dan terbuka antara pasangan, serta pemberdayaan individu untuk mengeksplorasi dan mengucapkan kemauan mereka dengan aman.



BDSM yaitu subkultur yang kompleks, dengan akar sejarah yang panjang dan perkembangan modern yang terus berlanjut. Walaupun masih menghadapi banyak kontroversi, BDSM telah berkembang menjadi kelompok sosial yang terorganisir dengan bagus, dengan prinsip-prinsip seperti keselamatan, kesadaran, dan persetujuan yang menjadi petunjuk utama.

Penting untuk diingat bahwa praktik-praktik BDSM sepatutnya senantiasa dilaksanakan dengan persetujuan bebas dan sukarela dari semua pihak yang terlibat. Dengan memahami konsep-konsep dasar dan skor-poin yang mendasari subkultur ini, masyarakat dapat lebih terbuka kepada beragam bentuk ekspresi seksual dan mendukung kebebasan individu untuk mengeksplorasi dan mengekspresikan diri mereka dengan aman dan sehat.

go top